Berbagi Pengalaman Menjalani Intermitten Fasting ala Mah Ory

Pernahkah teman-teman sesama emak-emak merasakan bentuk tubuh tidak ideal? Apa saja yang dilakukan untuk kembali ke bentuk tubuh semula? Berikut adalah pengalaman saya menjalani intermitten fasting yang telah menjadi tren diet yang populer dalam beberapa tahun terakhir, menarik minat banyak orang yang ingin menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan. Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, tidak mengherankan jika intermittent fasting telah menjadi pembicaraan hangat di kalangan penganut gaya hidup sehat. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi konsep dasar intermittent fasting, manfaatnya, serta beberapa tips praktis untuk memulai.



Apa itu intermittent fasting?

Adalah pola makan yang membatasi periode makan dalam sehari dan mengalihkan fokus tubuh dari pencernaan makanan ke proses perbaikan dan regenerasi sel. Metode ini melibatkan siklus antara periode puasa dan makan, dan ada beberapa pendekatan yang berbeda yang dapat diikuti, seperti metode 16/8, 5:2, atau puasa 24 jam. 

Dengan kata lain intermitten fasting adalah puasa berdasarkan jam, misalnya 16 jam puasa dan 8 jam bebas makan. 


Manfaat intermittent fasting

Digali dari beberapa sumber, intermittent fasting memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan, di antaranya: 
  • Mengendalikan berat badan: intermittent fasting dapat membantu menurunkan berat badan dengan meningkatkan pembakaran lemak dan mengontrol asupan kalori
  • Menurunkan resiko penyakit jantung: beberapa penelitian menunjukkan bahwa intermittent fasting dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dengan mengontrol faktor risiko seperti tekanan darah, kolesterol, dan gula darah
  • Regenerasi sel: selama periode puasa, tubuh melakukan proses detoksifikasi dan regenerasi sel, yang dapat membantu meningkatkan kesehatan seluler dan memperlambat proses penuaan
  • Meningkatkan sensitivitas insulin: intermittent fasting dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin, yang penting untuk pengelolaan gula darah dan pencegahan diabetes tipe 2


Intermitten fasting ala Mah Ory

Pasca melahirkan anak pertama, berat badan saya masih 16 kilogram di atas berat badan sebelumnya. Tubuh terasa sangat tidak nyaman bergerak dan tidak nyaman dipandang. Saya pernah diet defisit kalori dengan hanya makan buah dan sayur, namun rupanya kurang efektif untuk tubuh saya. Setelah punya Si Bontot pun, tubuh masih tampak "berlemak" di banyak banyak tempat, walaupun kini hanya lebih 13 kilogram vs sebelum hamil pertama. 

Berhubung saya tidak suka olah raga, berat badan memang pernah turun hingga 8 kilogram di atas BB pra-hamil, namun tetap tidak nyaman dipandang. 

Diet ala kearifan lokal
Sejak dulu nenek saya selalu bilang "Anak gadis jangan makan lagi setelah jam 7 malam", ternyata kini saya pikir itu adalah intermitten fasting ala kearifan lokal yang turun-temurun digunakan oleh nenek. Terbukti dengan tubuhnya yang tetap ramping di usia senja meskipun punya anak banyak. 

Penyesuaian jam puasa
Saat meniatkan diri untuk melakukan intermitten fasting, saya tidak serta merta ketat harus 16/8. Diawali dengan menyetop cemilan malam, lalu memajukan jam makan malam, hingga akhirnya bisa berhenti makan setelah jam 17. 

Target ukuran lingkar pinggang
Buat saya, target intermitten fasting ini bukan hanya penurunan berat badan, namun juga berkurangnya lingkar pinggang sebagai penanda perut tidak buncit dan lingkar paha. 

Protein hewani, serat dan defisit kalori
Setelah mempelajari pola makan, saya menemukan bahwa makanan yang mengenyangkan di perut saya itu bukan karbohidrat, melainkan protein hewani. Komposisi menu pun berubah.

Sedangkan sayuran dan buah tetap diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gizi lain serta agar pencernaan tetap lancar. Saya juga mengurangi asupan raw sugar dan sebisa mungkin menghindari cemilan berbahan tepung. 

Konsumsi air putih
Tidak dapat dipungkiri, kebiasaan makan cemilan malam seringkali membuat "lapar". Bisa diakali dengan minum air putih, lumayan works di saya untuk memberi efek "kenyang" dalam perut. 

Plank dan belly dance
Diet apapun yang dilakukan, alangkah baiknya agar tetap berolahraga agar saat berat badan turun, tubuh tidak menggelambir. Berhubung saya kurang suka olahraga, saya pun lebih memilih plank dan belly dance, tidak perlu durasi yang lama namun rutin. 

Sesekali cheating
Terkadang saya juga tetap tergoda dengan "pantangan-pantangan" yang seharusnya tidak boleh dimakan. Sesekali boleh lah, tapi bukan untuk jadi kebiasaan juga karena akan merusak diet.


Slow but sure

Entah sudah berapa bulan saya mempraktekkan intermitten fasting seperti ini. Perubahan tampilan fisik terlihat dari foro-foto lama. Kini tidak lagi se-chubby dulu, baju menjadi lebih longgar, perut lebih rata. Memang sih saya belum berani pamer foto before-after karena memang masih jauh dari target yang saya inginkan, namun progress-nya cukup terlihat. 

Sesungguhnya tujuan utama melakukan diet adalah untuk meningkatkan kesehatan, karena berat badan berlebih itu tidak sehat. Metode diet apapun yang dipilih, kuncinya adalah konsisten, begitu pula dengan intermitten fasting. 


Apakah teman-teman juga melakukan intermitten fasting? Atau ada tips diet yang lain? Silakan bagikan juga pengalaman teman-teman di kolom komentar, agar kita bisa saling memberi masukan. 

Last but not least, tulisan ini tidak dibuat untuk menggurui, hanya sekedar berbagi. Semoga dapat bermanfaat dan menginspirasi untuk teman-teman yang membutuhkan. 
Next Post Previous Post
2 Comments
  • Tira Soekardi
    Tira Soekardi February 28, 2024 at 5:46 PM

    Wah, bisa dicoba ya . Saya mau kruangi 10 kg tapi masih belum turun signifikan

    • Pipit ZL ceritaoryza.com
      Pipit ZL ceritaoryza.com February 29, 2024 at 1:04 AM

      Siip

Add Comment
comment url