Market Day: Belajar Wirausaha di Sekolah

Bagi saya yang masih belajar menjadi orang tua, setiap kegiatan anak di sekolah adalah pembelajaran pula untuk ibunya, termasuk market day pertama yang dilaksanakan di sekolah Oryza. 

Beberapa waktu yang lalu, di sekolah Ory ada market day yang dilaksanakan pada hari belajar. Sebetulnya saya lebih senang bila kegiatan ini dilakukan pada hari jeda pasca ujian tengah semester atau ujian akhir semester, berhubung selalu banyak jam kosong pada hari belajar normal. Belajar di sekolah negeri memang gratis, namun kondisi belajarnya pun disesuaikan, terlebih lagi guru kelas Oryza sedang menempuh kuliah program profesi guru yang jam kuliahnya seringkali tepat dengan jam belajar anak-anak di kelas. Namun demikian, adalah pembelajaran praktik wirausaha yang baik di sekolah. 



Sebelumnya Pak Guru membagi beberapa kelompok, masing-masing berisi 7 orang. Dalam 1 kelompok harus ada minimal 3 jenis makanan atau minuman yang akan disajikan. Setelah diskusi, akhirnya diputuskan makanan yang akan dijual adalah: 
  • Onigiri Rp 2.000/buah
  • Jasuke Rp 2.000/cup
  • Bakpau Rp 2.000/buah

Ternyata para pembeli di market day ini tidak hanya sesama siswa, namun juga para guru, kepala sekolah, orang tua murid dan adik siswa yang ikut berkunjung. Alhamdulillah produk yang dijual di meja kelompok Ory habis dalam waktu 1 jam, sementara kelompok yang lain harus menjajakan makanannya keliling sekolah, dan bahkan ada juga yang belum habis hingga acara usai. 

Anak-anak kelompok Ory pun melayani dengan baik. Jumlah uang hasil penjualan makanan sesuai tanpa ada kurang atau hilang. 


Setelah sukses dengan penjualan makanan mereka, anak-anak kelompok Ory merasa bangga dengan pencapaian mereka. Mereka telah belajar banyak tentang manajemen waktu, kerja sama tim, dan keterampilan berkomunikasi yang diperlukan untuk menjalankan bisnis kecil mereka.

Namun, keberhasilan ini juga menyoroti beberapa masalah yang perlu diperhatikan di sekolah Ory. Salah satunya adalah kurangnya waktu yang tepat untuk kegiatan ekstrakurikuler seperti market day. Sementara kegiatan semacam ini penting untuk mengembangkan keterampilan non-akademis siswa, jadwal yang padat dan seringnya konflik dengan jadwal guru dapat menghambat pelaksanaannya dengan efektif. 


Dengan demikian, meskipun market day di sekolah Ory telah sukses, ada peluang untuk meningkatkan dan memperluas manfaat dari kegiatan semacam ini untuk semua siswa. Dengan memberikan dukungan yang tepat dan menciptakan lingkungan yang mendukung, sekolah dapat menjadi tempat di mana setiap siswa dapat belajar dan berkembang secara menyeluruh, baik dalam hal akademis maupun non-akademis. 

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url