Pengalaman Vaksin Covid untuk Anak Usia 6+

Awal tahun 2022, jelang sekolah offline pemerintah mulai menggiatkan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 tahun ke atas. Di sekolah Ory, vaksinasi bukan syarat wajib untuk masuk kelas. Bagi orang tua yang tidak mengijinkan anaknya divaksin, tidak dipaksa. Saya pun sempat khawatir karena saat usia 3 tahun Ory pernah kejang demam akibat radang tenggorokan. 

Selama masuk SD, kelas 1 Oryza pernah diimunisasi, tidak menangis dan tidak sakit juga katanya. Saat UAS semester pertama kelas 2, imunisasi DT-ID. Tidak nangis tapi katanya yang sekarang seperti digigit harimau. Petugas yang menyuntik hanya perawat, tanpa dokter, Ada 2 orang teman Ory yang sudah makan dan sehat pada hari itu langsung muntah seketika setelah disuntik. Muntahnya banyak sekali, tapi suster yang menyuntik diam-diam saja tidak ada reaksi apapun, malah satu orang tua murid yang kebetulan perawat juga yang bilang bahwa muntah adalah salah satu efek imunisasi tersebut. 

Jujur saya makin khawatir. 


Sosialisasi

2 hari sebelum pelaksanaan vaksinasi, Sekolah mengundang orang tua murid untuk sosialisasi. Saat itu Fatih dibawa, jadi saya tidak bisa fokus mendengarkan pengarahan dan Ibu Kepala Sekolah dan seorang bapak-bapak di sampingnya. 

Ada 2 ruangan kelas yang digunakan untuk acara sosialisasi tersebut. Kelas yang di depan sudah penuh, jadi saya duduk di belakang. Suara speaker kurang sampai, dan pecah terganggu ributnya anak-anak yang sedang istirahat di luar. 

Beberapa hal yang bisa saya tangkap saat itu: 
  • Berikan pengerian pada anak bahwa vaksinasi itu untuk kesehatan. Jangan mengancam atau menakut-nakuti anak
  • Pastikan anak dalam kondisi sehat, jangan memaksakan bila sedang sakit
  • Saat screening, jawablah pertanyaan tentang penyakit serius yang diderita dengan jujur
Baru beberapa saat, Si Bapak Pembicara sudah mau menutup saja. Ada seorang Ibu mengangkat tangan dan saya. Pertama Si Ibu bicara dari tempat duduknya, tidak terdengar akhirnya mendekat. Entah apa yang ditanyakannya. Kemudian saya yang maju. 

Saya bertanya apakah pada saat pelaksanaan vaksinasi ada dokter, mengingat kondisi anak yang pernah kejang. Kata Si Bapak, bakal ada dokter yang stand by pada hari H. 

Setelah menjawab pertanyaan dari saya, forum pun ditutup. 


Pelaksanaan Vaksinasi

Jumat, 14 Januari 2022
Diberitahukan bahwa jadwal vaksinasi mulai jam 8. Saya hadir sekitar jam 8.30. Ternyata mulai dari kelas 1, dipanggil sesuai absen. 

Jam 9 lewat, baru Ory dipanggil. 1 ruangan kelas digunakan untuk vaksinasi, 1 ruangan lainnya untuk menunggu kartu vaksin dan sertifikat vaksin dicetak. Berjejalan. 

Hasil pemeriksaan tekanan darah, tensi bawah Ory 55 jadi harus menunggu 5 menit baru periksa lagi, disarankan minum yang manis-manis. Saya suruh saja Ory lari-lari kecil keliling halaman sekolah. Diperiksa lagi, tensi bawahnya sudah naik jadi 76. 

Di meja screening, saya sampaikan bahwa Ory pernah kejang demam saat usia 3 tahun. Katanya tidak apa-apa, boleh divaksin asalkan tidak ada penyakit berat yang menyertai dan anak dalam kondisi sehat. 

Ke meja vaksinator, ternyata petugas yang menyuntik adalah bidan Posyandu yang biasa menangani Ory sejak bayi. Alhamdulillah, kata Ory tidak sakit disuntiknya. Kami pun beralih ke meja berikutnya di kelas sebelah. 

Penuh sekali. Kami menunggu di luar saja sekitar 30 menit, baru kartu vaksin Ory jadi. 


Pasca Vaksinasi

Bertanya pada beberapa Bu Tetangga tentang kondisi anaknya setelah vaksinasi. Ada yang demam, ada juga yang makan terus. Saya terus memantau Ory, menanyakan apa yang dirasakannya. Katanya biasa saja, Alhamdulillah. Sampai tulisan ini diterbitkan, tidak ada reaksi apapun yang dikeluhkan. 


Saran saya kepada orang tua yang anaknya hendak divaksin: 
  • Berikan pengertian tentang kesehatan, sejak jauh-jauh hari
  • Persiapkan kondisi anak benar-benar dalam keadaan fit
  • Bila memang ragu dengan kondisi anak, segera tanyakan kepada petugas bagaimana sebaiknya
  • Sediakan Paracetamol untuk jaga-jaga
  • Pantau kondisi anak 2x24 jam pasca vaksinasi 

Nah, demikianlah pengalaman vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6+ yang kami lalui. Semoga bermanfaat. 
Next Post Previous Post
2 Comments
  • HendraDigital
    HendraDigital January 15, 2022 at 8:37 PM

    Harus detail banget ya infoin ke petugas, biar nggak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Ory yang pernah ngalamin kejang pun nggak trauma disuntik lagi. Ory kuat sekali ya Mba. Semoga sehat terus.

    • Pipit ZL ceritaoryza.com
      Pipit ZL ceritaoryza.com January 16, 2022 at 6:59 AM

      Iya betul, Kak. Trims. Semoga kk sekeluarga juga sehat. Aamiin.

Add Comment
comment url