Berbagai Alasan Beauty Reviewer Menerima Tawaran Job
Beberapa tahun belakangan ini, saat era internet ada di genggaman melalui hape, ada banyak media berekspresi selain personal blog seperti Youtube, Instagram, Snack Video, Tiktok dan yang lainnya. Seiringnya munculnya berbagai aplikasi, menjadi reviewer pun menjadi semakin mudah karena produk kecantikan yang akan diulas pun bisa didapatkan dari berbagai sumber, seperti:
- Membeli sendiri produk yang akan di-review
- Menggunakan produk yang sudah dimiliki
- Giveaway via Instagram atau brand website
- Mengisi form isian yang di-share di komunitas beauty
Anggota beauty community itu dari berbagai profesi seperti makeu artist, beauty blogger, tim marketing brand, beauty reviewer dan sebagainya, namun semuanya adalah para beauty enthusiast. Pernah ada masanya banyak ngobrol everything about beauty, mulai dari skincare, makeup, pengetahuan tentang kandungan skincare, kesehatan kulit dan lain-lain, ada juga yang share form isian untuk mendapatkan produk yang akan di-review. Kemudian perlahan komunitas-komunitas tersebut mulai sepi dan hanya ramai bila ada yang memberikan form isian.
Alasan Beauty Reviewer Menerima Tawaran Job
Kemudian muncullah berbagai talent management yang mengkhususkan diri mengumpulkan para kontent kreator dan mencari job dari brand, kemudian membagikan form isian bagi yang tertarik untuk mengisinya.
Ada beberapa alasan beauty reviewer mengisi form tawaran job, di antaranya:
- Perlu produk untuk ngonten, produk apapun jadi yang penting bisa ngonten
- Produk yang ditawarkan memang diinginkan oleh reviewer, jadi tanpa fee pun dengan senang hati akan di-review
- Fee yang menarik. Terlepas produknya diincar atau tidak oleh reviewer, kebanyakan akan mengisi form bila fee-nya menarik
Biasanya brand akan memilih talent yang telah mengisi form sesuai dengan kriterianya. Dengan atau tanpa fee, management pasti mendapat "uang lelah" dari brand karena sudah mengumpulkan beauty reviewer untuk mengulas produknya.
Bila terpilih oleh brand, maka beauty reviewer harus bertanggung jawab dengan melakukan review dengan baik.
Baca juga: Kerja Kelompok Pertama Oryza
Alasan Beauty Reviewer tidak Mengisi Form
Fyi, tidak semua beauty reviewer selalu mengisi semua form yang di-share. Terkadang ada pemilik management yang kesal karena form yang dibagikannya tidak ada yang mau mengisi, padahal menjadi beauty reviewer yang tergabung dalam sebuah management berhak untuk memilih tawaran job mana saja yang akan diambil.
Beberapa hal menjadi alasannya, misalnya:
- Sibuk. Mungkin beauty reviewer tersebut memiliki deadline review yang harus dikerjakan berdekatan waktunya, atau memiliki pekerjaan lain yang tidak memungkinkan untuk meluangkan waktu mengulas produk kecantikan
- Produk yang ditawarkan tidak menarik hatinya
- Memiliki alergi terhadap salah satu kandungan produk tersebut
- SOW yang harus dikerjakan terlalu ribet
- Hanya mau me-review produk dengan fee sepadan
- Kapok dengan sistem reimburse. Ada beberapa job yang mengharuskan reviewer membeli produknya terlebih dahulu, akan diganti setelah job selesai. Pada beberapa job ada yang pembayaran uang penggantinya ini sangat lama, bahkan ada yang hampir setahun
Sepertinya alasan beauty reviewer menerima tawaran job atau bahkan tidak mengisi form sama saja layaknya para blogger dan profesi lainnya. Setiap orang pasti akan memilih yang sesuai dengan hatinya.
Baca juga: Belajar dari Guru SD
Nah, apakah teman-teman juga punya alasan tertentu dalam menerima tawaran job atau tidak mengisi form? Atau ada pengalaman unik? Yuk share di kolom komentar.
Pipit ZL ceritaoryza.com
A wife, mother of two, beauty enthusiast
aku juga nggak semua form aku isi mbak, apalagi kalau soal skincare atau makeup. Bener juga kaya mba pipit, karena mungkin ada beberapa kandungan dalam produk itu yang bikin alergi di kulit.
Alasan lain karena aku sendiri juga cukup sibuk, jadi sebelumnya memperhatikan dulu SOW nya, kira kira bisa dikerjain apa engga
Nah, sepaham kita. Toss
Sangat membantu sekali, meski hingga saat ini belum dapet endorsan hehe